BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Kamis, 12 November 2009

Wayang Palembang

UNESCO Bina Wayang Palembang


DUNIA perwayangan di Kota Palembang sempat menghilang beberapa tahun. Para pencinta dunia perdalangan itu mengaku khawatir bila budaya khas bangsa (juga budaya Palembang) selain dulmuluk itu benar-benar lenyap. Kepedulian juga datang dari UNESCO, badan dunia untuk urusan pendidikan dan kebudayaan. Kemarin (25/1) sekitar pukul 10.00 WIB tim peneliti UNESCO, Karen Smith (wanita asal Australia menetap di Amerika) dan Yushi Simishu (pria asal Jepang yang menetap di Paris, markasnya UNESCO), berkunjung ke Sanggar Sri Wayang Palembang, pimpinan Agus Amiruddin, di Jl PSI Lautan, RT 10, 16 Ceklatah, 36 Ilir. Sanggar itu sudah menjadi binaan UNESCO satu-satunya di Palembang. Tim UNESCO ke Sanggar Sri Wayang tidak sendirian. Melainkan dibarengi pimpinan Yayasan Senawangi Jakarta Sumari SSn MM, Ketua Persatuan Pendalangan Indonesia (Pepadi) pusat Eko Cipto SH, Ketua Pepadi Sumsel HR Amin Prabowo SE, Ketua Pepadi Kota Palembang Suparno Wonokromo dan wakil Murdoko Muro Carito, serta Kasubdin Kebudayaan Dinas Pariwisata Kota Palembang, Nurhayati Syafidin. Pedalang muda dari Sanggar Sri Wayang Palembang, Wirawan (33), anak dari pedalang senior asli Palembang, Rusdi Rasyid (alm), sempat menampilkan lakon sejarah pertarungan antara Pindropuro dengan Citraksi dan Udawa. Juga ada pemain peran (wayang kulit) Jago Arit dan Joko Ketu. Semuanya nama tokoh lokal.
(Sumber sumeks)

0 komentar: