BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Senin, 30 November 2009

Jamur

BAGAIMANA membedakan jenis jamur yang dapat dimakan dan tidak membahayakan, dengan jenis lain yang membahayakan atau beracun? Terus terang jika hanya berdasarkan kepada bentuk, sifat, dan keadaannya, sangat sukar untuk membedakan jenis jamur beracun (membahayakan) dan tidak. Walau begitu, ada beberapa ketentuan yang sejauh ini dapat dijadikan pegangan untuk menentukan jenis jamur beracun dan tidak, dengan catatan ketentuan ini tidak dapat dijadikan pegangan yang 100% benar.

Beberapa ketentuan yang dapat dijadikan dasar pegangan dimaksud antara lain adalah tanda-tanda umum jamur beracun:

  1. Jenis jamur beracun pada umumnya memunyai warna yang mencolok semisal merah-darah, hitam-legam, biru-tua ataupun warna-warna lainnya. Walaupun ada pula jenis jamur beracun yang memunyai warna terang (kuning muda) atau putih, dan jamur yang dapat dimakan berwarna gelap, semacam warna cokelat-tua.
  2. Jenis jamur beracun dapat menghasilkan bau yang menusuk hidung, seperti bau telur busuk ataupun bau amoniak.
  3. Jenis jamur beracun memunyai cincin atau cawan. Walaupun ada yang sebaliknya, seperti jamur-merang memunyai cawan dan jamur kompos memunyai cincin, tetapi tidak termasuk jamur beracun.
  4. Jenis jamur beracun umumnya tumbuh pada tempat yang kotor, tempat pembuangan sampah, kotoran kandang, dan sebagainya. Walaupun untuk penanaman dan pemeliharaan jamur kompos justru dipakai kotoran kandang/kotoran kuda.
  5. Kalau jenis jamur beracun dikerat pisau yang terbuat dari perak, atau dikerat pisau biasa kemudian benda perak didekatkan kepada keratan tadi, maka pada benda perak terbentuk warna hitam atau biru. Hal itu menandakan jamur tersebut beracun.
  6. Jenis jamur beracun cepat sekali berubah warna, misalnya dari warna putih ke warna gelap kalau dimasak atau dipanaskan.
  7. Ada kebiasaan yang turun-temurun di antara petani di desa untuk menentukan apakah jamur beracun atau tidak, dengan jalan memepeskan bersama nasi putih. Kalau kemudian warna nasi berubah menjadi warna gelap, menandakan jamur itu termasuk jenis jamur beracun.
  8. Di banyak negara Eropa dan Amerika, banyak pemburu jamur yang sengaja membawa babi terlatih untuk membedakan jenis jamur beracun dan tidak. Cara lain yang dianjurkan kalau menemukan jenis jamur dan ingin mengetahui apakah termasuk jenis beracun atau tidak, adalah dengan menanyakan kepada penduduk setempat. Karena biasanya penduduk setempat sedikit banyak akan mengetahuinya, atau dapat memberikan penjelasannya.

Keracunan karena jamur
  • Keracunan akibat mengonsumsi jamur memunyai beberapa gejala.

    Keracunan karena muskarin, maka setelah 5-10 menit, si pemakan akan mengeluarkan air mata, peluh atau ludah, kemudian diikuti dengan penyempitan pupil mata. Gejala lebih lanjutnya berupa sesak nafas, buang air, pusing, lemah kolaps dan koma, dan diikuti oleh kejang-kejang dan akhirnya meninggal.
  • Keracunan karena racun lainnya, yaitu setelah 4-6 jam mengonsumsi, si pemakan akan menjadi haus, sakit perut yang hebat, muntah-muntah dan banyak mengeluarkan berak encer (muntaber). Lama-kelamaan akan menjadi shock dan akhirnya dapat menimbulkan kematian.

Cara menghindari

Tentunya dengan adanya gejala di atas setelah makan jamur, paling aman meminta bantuan yang berwenang, dokter atau paramedis yang ditunjuk. Karena dokter lalu akan melakukan usaha simtomatik atau suportif, dengan memberikan thiosulfas natrikus. Untuk penderita yang shock dapat pula diberikan larutan garam fisiologis (0,85% NaCl), sedang untuk penderita yang gawat dapat juga diberikan suntikan 0,25 mg antropin secara intra-muskular atau kalau mungkin per-oral.

Sering pula digunakan obat penawar yang sifatnya universal yang terdiri dari dua bagian arang kayu (dapat diganti dengan bakaran roti atau beras sampai hangus), satu bagian garam inggris, dua bagian asam tannin (dapat pula diganti dengan teh-keras/kental). Satu sendok campuran di atas kemudian diseduh di dalam satu gelas air masak, dan diminum.

0 komentar: